01
Mar
2010
NAMA : NURLYANA AQILAH BINTI BUKHARI
NO MATRIK : 4249
Dari segi Bahasa
Wahyu dari segi bahasa terbahagi kepada 5:
"Kami wahyukan (ilhamkan) kepada ibu musa, kau susukanlah dia (Musa)……"
"Dan Tuhanmu memberikan ilham kepada “sang Lebah” hendaklah engkau membuat sarangmu pada gunung-ganang, pokok-pokok kayu dan pada banggunan-banggunan yang didirikan oleh manusia”
(surah an-Nahl 68)
3)Wahyu juga pernah disebut sebagai satu isyarat pantas dengan cara yang amat simbolik kepada seseorang sepertimana yang Allah ceritakan tentang Nabi Zakaria dalam firman-Nya:
"Maka Dia pun keluar mendapatkan kaumnya dari Mihrab (tempat sembahyangnya), lalu ia memberi isyarat kepada mereka: "Hendaklah kamu bertasbih (mengerjakan Ibadat kepada Allah pagi dan petang."
(surah Maryam 11)
4)Di ketika yang lain adakalanya wahyu dari segi bahasa member makna godaan atau was-was syaitan sebagaimana Allah berfirman:
"Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh dari syaitan-syaitan manusia dan jin, setengahnya membisikkan kepada setengahnya Yang lain kata-kata dusta Yang indah-indah susunannya untuk memperdaya pendengarnya. dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka tidak melakukannya. oleh itu, biarkanlah mereka dan apa Yang mereka ada-adakan (dari perbuatan Yang kufur dan dusta) itu"
5)Selain dari itu, wahyu juga ada membawa makna perintah dari Allah kepada malaikat-Nya sebagaimana firman-Nya:
"(ingatlah) ketika Tuhanmu wahyukan kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku menyertai kamu (memberi pertolongan), maka Tetapkanlah (hati) orang-orang Yang beriman. Aku akan mengisi hati orang-orang Yang kafir Dengan perasaan gerun; oleh itu, pancunglah leher mereka (musuh) dan potonglah tiap-tiap anggota mereka"
(surah al-Anfal 12)
Hadis Nabawi
Sedangkan hadits Nabawi adalah segala yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau sifat.
1- Perkataan
3- Persetujuan
Hadis Nabawi | Hadis Qudsi |
Hadis nabawi itu ada dua perkara, iaitu: a. TAUQIFI Yang bersifat tauqifi yaitu yang kandungannya diterima oleh Rasulullah SAW dari wahyu, lalu ia menjelaskan kepada manusia dengan kata-katanya sendiri. Bagian ini, meskipun kandungannya dinisbahkan kepada Allah, tetapi dari segi pembicaraan lebih dinisbahkan kepada Rasulullah SAW, sebab kata-kata itu dinisbahkan kepada yang mengatakannya, meskipun di dalamnya terdapat makna yang diterima dari pihak lain. b. TAUFIQI Yang bersifat taufiqi yaitu: yang disimpulkan oleh Rasulullah SAW menurut pemahamannya terhadap Quran, kerana ia mempunyai tugas menjelaskan Quran atau menyimpulkannya dengan pertimbangan dan ijtihad. Kesimpulan yang bersifat ijtihad ini, diperkuat oleh wahyu jika ia benar, dan jika terdapat kesalahan didalamnya, maka turunlah wahyu yang membetulkannya. Bagian ini bukanlah kalam Allah secara pasti. | Hadis qudsi itu maknanya dari Allah, ia disampaikan kepada Rasulullah SAW melalui salah satu cara penurunan wahyu, sedang lafaznya dari Rasulullah SAW, inilah pendapat yang kuat. Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah SWT adalah nisbah mengenai isinya, bukan nisbah mengenai lafadznya. Sebab seandainya hadis qudsi itu lafaznya juga dari Allah, maka tidak ada lagi perbezaan antara hadis qudsi dengan Al-Quran. Dan tentu pula gaya bahasanya menuntut untuk dilihat, serta membacanya pun diangggap ibadah. |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses